adalah perkumpulan yang mempertemukan alumni Pondok Pesantren Cipasung dari segala kalangan pendidikan, profesi, strata sosial, dan ekonomi serta tidak dibatasi oleh angkatan alumnus.

SELAMAT DATANG DI MEDIA TI “KOMUNITAS ALUMNI CIPASUNG”

KAC atau Komunitas Alumni Cipasung adalah perkumpulan yang mempertemukan alumni pondok pesantren Cipasung dari segala kalangan pendidikan, profesi, strata sosial dan ekonomi. KAC dibangun sebagai wahana untuk membangun silaturahmi yang tidak dibatasi oleh angkatan alumnus.

Ketua Umum KAC

H.Adjat Sudradjat,SH,MH 25 Oktober 2012 dilantik sebagai Jaksa Agung Muda ( JAM) Intelijen Kejaksaan Agung RI.

Haol Abah Ruchyat yang ke 35 dan Haol Apih Ilyas Ruchyat ke 5

Digelar 2 Nopember 2012, acara terasa lebih semarak dengan kehadiran tiga “ Pendekar” yang kini tengahmalang melintang di Pemerintahan yakni Ketua Mahkamah KonstitusiMoh.Mahfud MD, Ahmad Heryawan yang Gubernur Jawa Barat serta H.Ajat Sudrajat yang baru dilantik pada hari Kamis 25 Oktober 2012 sebagai Jaksa Agung Muda Intelejen ( Jamintel ).

Reuni Akbar 2008

Alumni Cipasung semua angkatan hadir dalam acara Reuni Akbar tahun 2008.

Silaturahmi dengan Gubernur Jabar

Hari minggu tanggal 23 Desember 2012 pukul 06.00 waktu bandung, di kediaman Gubernur Jawa Barat Gedung Pakuwon Jl Otto Iskandar Dinata No. 1 Bandung, sekjen KAC memenuhi undangan Kang Aher

Senin, 27 Februari 2012

Cerita Yudha tentang K.H. Abdul Chobir

Di sela-sela penyelenggaraan Journalism Camp di Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, saya dan Vian ditemani seorang kawan dari Cipasung, Fahmi, sempat bersilaturahmi ke KH Abdul Chobir. Beliau merupakan seorang alumni Salman ITB yang kini menjadi salah satu kiai di pesantren tersebut.

Siang itu, sekitar pukul 14 siang, kami menemui beliau di rumahnya yang terletak tepat di depan Masjid Cipasung. “Maaf, baru mengisi (memberikan ceramah) pengajian. Tidak menunggu lama, kan?” tanyanya ramah sambil menyalami kami satu per satu.

Pria kelahiran 27 Desember 1957 ini tampaknya memiliki kenangan yang manis dengan Masjid Salman ITB. Usai kami memperkenalkan diri, beliau langsung bercerita tentang Masjid Salman ITB di era 1977 hingga 1982, tepat ketika beliau masih berstatus mahasiswa jurusan Fisika ITB.

Mas Chobir mengaku banyak pengalaman penting yang beliau dapat semasa menjadi aktivis di Masjid Salman ITB. Salah satunya ketika Masjid Salman ITB kerap kali diundang untuk memberikan khutbah di masjid-masjid sekitar ITB. Waktu itu, beliau dan rekan-rekannya sesama aktivislah yang memenuhi undangan tersebut. “Padahal (waktu itu) cuman modal nekad,” kenang beliau.

Pada masanya, pria asal Tulungagung, Jawa Timur ini banyak disukai aktivis Masjid Salman ITB karena suara emasnya. Beliau kerap bertugas sebagai muadzin ketika waktu shalat tiba. Karena bacaan Alqurannya yang merdu, beliau juga sering disuruh mengimami shalat. Terlebih lagi ketika Ramadhan tiba. Tugas menjadi muadzin dan imam tetap tarawih Masjid Salman ITB pun kerap diamanahkan kepada beliau ketika itu.

Ketika ditanya alasan Mas Chobir aktif di Masjid Salman ITB ketika kuliah dulu, beliau hanya menjalankan amanah ayahya. “Di mana pun berada, harus dekat pesantren, kalau tidak (ada pesantren), harus dekat masjid,” ucap beliau menirukan pesan ayahnya.

Namun, Masjid Salman ITB di mata suami Neng Ida Nurhalida ini lebih dari menjalankan amanah orang tuanya. Di masjid kampus pertama di Indonesia ini, beliau merasa nyaman. “Ukhuwah (aktivis)-nya sangat kuat,” nilai Mas Chobir.

Ukhuwah yang kuat ini salah satunya tercermin bila ada salah seorang yang sakit. Mulai dari mengurus ketika sakit setiap harinya hingga meminta pengobatan gratis ke dokter, dilakukan bersama-sama.

Ketika Ramadhan tiba pun, Mas Chobir dan rekan-rekannya sesama aktivis kerap tidur di Masjid Salman ITB. Bila lapar melanda, biasanya mereka makan roti bakar dan bubur kacang ijo di bilangan Tamansari, dekat Kebun Binatang Bandung.

Meskipun begitu, Ketua Panitia Pelaksana Program Ramadhan (P3R) Masjid Salman ITB tahun 1978 ini tidak menapik sifat kebanyakan mahasiswa ITB yang individualis dan memiliki ego yang tinggi. Namun, keegoan ini bisa dicairkan dengan cara-cara yang informal, seperti berjalan kaki bersama-sama ke Curug Dago, Lembang, Ciwidey, hingga Situ Patenggang. “Kalau ingat itu (jalan-jalan bersama), jadi nostalgia yang indah,” kenang bapak 4 orang anak ini.

Salman Era Akhir 1970an

Mas Chobir mulai aktif di Masjid Salman ITB sejak terdaftar sebagai mahasiwa jurusan Fisika ITB pada 1977. Beliau ingat waktu itu Masjid Salman ITB selalu penuh sesak dengan jamaah ketika waktu shalat tiba.

Puncak jumlah jamaah di Masjid Salman ITB adalah pada bulan Ramadhan. “Suasana tarawih (di Masjid Salman ITB) sangat penuh. Telat sedikit saja, tidak akan dapat tempat (tarawih),” cerita Mas Chobir.

Masjid Salman ITB juga menjadi pusat belajar Alquran untuk mahasiswa dan masyarakat ketika itu. Karena sebagian besar masyarakat Indonesia termasuk Kaum Abangan, banyak dari mahasiswa ITB yang beragama Islam, tetapi belum bisa membaca Alquran. Sehingga Masjid Salman ITB kerap dibanjiri mahasiswa yang belajar membaca Iqra.

Semasa menjadi aktivis Masjid Salman ITB, Mas Chobir diamanahi mengurus kuliah dhuha setiap Sabtu pagi. Kala itu, pesertanya adalah mahasiswa dan jumlahnya bisa mencapai ribuan orang. Sejak saat itu, akhirnya dibuatlah Keluarga Remaja Islam Salman (Karisma) ITB. Ketika itu, mahasiswa yang ribuan orang jumlahnya, dikelompokkan menjadi kelompok-kelompok diskusi kecil.

Mas Chobir juga merintis Salman Komunikasi Aspirasi Umat (SKAU), sebuah buletin Islam yang diterbitkan untuk jamaah Salman ITB. Menurutnya, membuat media cetak saat itu tidak semudah saat ini. Dirinya dan teman-teman redaksi lainnya harus me-layout secara manual dengan dibantu printer elektrik. Untuk urusan mencetaknya pun masih terbilang mahal. Sehingga tak jarang para awak SKAU menjelajahi gang-gang Kota Bandung untuk mencari percetakan yang murah.

Usai diwisuda pada 1983, Mas Chobir sudah tidak lagi berkecimpung dalam aktivitas keagamaan di Masjid Salman ITB. Selain sibuk mengajar, Mas Chobir ketika itu sudah memiliki istri dan mengharuskannya tinggal di Cipasung, Tasikmalaya.

Alquran dan Ridho Orang Tua

Berbicara kehidupan, Mas Chobir mengaku tidak pernah punya rencana dalam hidupnya. “Semuanya mengalir, seperti filosofi Sunan Kalijaga,” paparnya. “Ikuti aliran air, tapi jangan sampai terbawa arusnya,” lanjut alumni magister Teknik Elektro ITB ini menjelaskan.

Meskipun mengikuti aliran air, tetapi jalan hidup beliau oleh rekan-rekan dan keluarganya dinilai baik. Mas Chobir memandang jalan hidupnya sebagai karunia dari Allah. “Kalau belajar, bisa sampai malam. Bukan karena terpaksa, tapi karena senang. Mungkin hal ini karunia dari Allah,” papar anak dari Abdul Adi ini menggambarkan filosofi hidupnya.

Selain berkesempatan berkuliah di ITB, hal istimewa lainnya dalam hidupnya adalah menikah dengan putri kiai Pesantren Cipasung, Tasikmalaya.

Mas Chobir sendiri dibesarkan di lingkungan pesantren di Tulungagung. Ayahnya merupakan salah satu kiai di pesantren tersebut. Karena dibesarkan sebagai seorang santri inilah, di dalam diri Mas Chobir ada keseganan untuk menikah dengan putri seorang kiai.

Namun, keseganan ini tidak terpatri di diri teman-teman kuliahnya di ITB. Sehingga ketika tim ITB menyelenggarakan program pemberdayaan masyarakat di Cipasung, beberapa rekannya menjodohkan Mas Chobir dengan putri kiai Cipasung, dan berhasil. Mas Chobir pun menikah pada 26 Maret 1983 malam, dua hari sebelum dia diwisuda. “Jadi dapet ijabsah dan ijasah,” candanya.

Hal yang kini dia raih bukanlah tanpa sebab. Ketika dirinya mencoba menelusuri jalan hidupnya, pendiri Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Cipasung ini menyimpulkan bahwa patuh kepada orang tua dan sering membaca Alquran adalah kunci kehidupannya kini.

Dalam Alquran, lanjut Mas Chobir, ada 3 rangkaian ayat Alquran yang harus dijalankan. Bila tidak dijalankan, tidak akan diterima oleh Allah kelak. Ketiga rangkaian itu adalah shalat dan zakat, mentaati Allah dan rasul-Nya, dan berbakti kepada orang tua.

Mas Chobir sendiri mengakui bahwa ibunya dia nilai sangat rajin beribadah. Selain puasa dan shalat, ibunya kerap membaca Alquran. Sehingga, ketika ibunya berdoa meminta kebaikan untuk anak-anaknya, mungkin hal inilah yang dikabulkan oleh Allah.

Selain doa dari orang tuanya, Mas Chobir juga menilai kebiasaannya membaca Alquran, membuat jalan hidupnya menjadi baik. Bila tidak ada kegiatan, dirinya lebih menyukai membaca Alquran. “Senang aja kalau membaca Alquran. Mungkin karunianya di situ,” simpul Mas Chobir.

Menjelang adzan Ashar, saya, Vian, dan Fahmi berpamitan untuk kembali ke lokasi Journalism Camp. Satu hal yang diwasiatkan oleh KH Abdul Chobir, bahwa tantangan berdakwah saat ini jauh lebih berat. Tontonan dari televisi sudah cukup banyak. Namun, dari internet juga ada banyak dampak negatif. “Harus diimbangi oleh umat Islam sendiri dengan menciptakan konten-konten yang positif,” pesannya singkat.

Yudha P. Sunandar

MAN Cipasung adalah salah satu MA Model di Jawa barat

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cipasung terletak di Kabupaten Tasikmalaya tepatnya berada di dalam komplek Pesantren Cipasung, Desa Cipakat Kecamatan Singaparna Tasikmalaya. Dengan posisinya yang berada dalam lingkungan pesantren besar tersebut, tentunya sangat menguntungkan sekali terutama karakteristik lingkungan yang baik yaitu lingkungan santri dari pesantren Cipasung itu sendiri.

MAN Cipasung, adalah salah satunya Madrasah Aliyah Model dari 4 Madrasah Aliyah Se-Jawa Barat yang telah mendapat kepercayaan menjadi MAN MODEL sesuai Surat Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam No: E.IV/PP.00.6/KEP/17.A/98 Tentang Madrasah Aliyah Model. Dengan mendapat kepercayaan tersebut, tentunya MAN Cipasung memiliki berbagai keunggulan, baik dalam hal Fasilitas, Tenaga Pendidik, Prestasi maupun sesuatu hal yang berhubungan dengan program dan kurikulum di sekolah.

Dalam hal fasilitas, MAN Cipasung memiliki, Hot Spot Area, Lab.Fisika, Lab.Kimia, Lab.Biologi, Lab.Bahasa,Lab.Komputer, Perpustakaan, Aula, Ruang Multimedia, dan Sarana Olahraga. Sedangkan tenaga pendidiknya dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pemberdayaan madrasah, sekolah ini memiliki tenaga pendidik SI, S2. Bahkan ada diantaranya guru MAN Cipasung yang telah mengikuti “Master Overseas Training Program di LA Trobe Universitas Mealborne Australia”, serta guru pendidik lainnya juga telah mengikuti Quantum Learning dan Quantum Teaching di Bandung, dalam upaya pengembangan kemampuan para pendidiknya.

Madrasah yang memiliki visi “Kader Umat yang berwawasan KeUnggulan,ke Tagwaan, dank e Masyarakatan (UTAMA)”, saat ini dipimpin oleh Drs. H.Badruzzaman, M.Pd selaku kepala sekolahnya. Saat di temui di sekolah yang didampingi beberapa wakaseknya mengatakan, sebagai Madrsah yang telah mendapat kepercayaan MAN Model, tentunya kami harus dapat memegang kepercayaan tersebut dengan selalu memberikan peningkatan kegiatan belajar dan mengajar sesuai standar yang telah diterafkan oleh pemerintah, dan Alhamdullilah hal itu kami buktikan dengan setiap tahunnya banyak siswa kami yang diterimah di perguruan tinggi negeri unggulan seperti di ITB, ITS, IPB, UIN, UPI, UNSOED, UNDIP, dan banyak lagi di perguruan tinggi lainnya, ungkapnya.

Drs. Maman Lukman, bagian pengembangan MAN Cipasung Tasikmalaya menambahkan, Sebagai Madrasah yang pernah meraih Juara Pertama Lomba Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2005, tentunya kami harus selalu memberikan berbagai peningkatan pembelajaran setiap tahunnya. Saat ini kami juga telah memiliki beberapa program yaitu Program Keagamaan, Program Kekridaan, dan Program Karya Ilmia, Bakat dan Prestasi. Pada Program Keagamaan seperti program praktek keagamaan, (PPL), Ekskul Rohis san Seni Islami, Ekskul Tahfidzul Qur,an dan Kaligrafi dan program kelas khusus bahasa. Pada program kelas kusus bahasa yaitu kumpulan siswa siswi MAN Cipasung yang berada dalam satu kelas yang dinamakan kelas kusus Bahasa Arab dan Inggris. System pembelajarannya, berdasarkan tingkatan pembelajaran yang dimulai dari dasar dasar pembelajaran Bahasa Arab dan Inggris,yang dilaksanakan setiap hari Senen sampai Kamis setelah jam KBM selesai. Sedangkan program praktek keagamaan, kususnya para siswa kelas 12 (kelas 3) kami melaksanakan praktek kegiatan keagamaan dilapangan. Para siswa diwajibkan terjun kemasyarakat langsung seperti ke Masjid-masjid, Sekolah Taman kanak-kanak Alqur,an (PAUD) dll, selama satu bulan yang langsung dibimbing oleh guru pendamping. Hal ini akan sangat berguna bagi mereka setelah mereka keluar dari sekolah dan minimal mereka sudah terbiasa dalam masyarakat dalam hal keagamaan. Program Pengembangan Kekridaan seperti, Ekskul Pramuka, PMR, PKS, dan Paskibra. Sedangkan pada. Sedangkan pada Program Pengembangan Karya Ilmia, Bakat dan Prestasi adalah berbagai kegiatan Ekskul yang terdiri dari 13 mata Ekskul yang ada di MAN Cipasung.

Dalam hal Prestasi, MAN Cipasung, selain mendapat Juara I Lomba Madrasah Tingkat Nasional, juga pernah meraih Juara 1 Kejurnas BKC Tingkat Wil.Priangan Timur, Juara II Kaligrafi Se-Priatim 2010, Juara Program Pertukaran Pelajar Bina Antar Budaya ke USA selama 1 tahun, Juara Umum PORSENI MA Tingkat Kab.Tasikmalaya 2010, dan Juara 1 Karate Pekan Olahraga Kab.Tasikmalaya 2011. (YD)

Pengurus MPC KAC Kab.Cianjur

Pelantikan

10 Desember 2008

DEWAN PENASEHAT

Ketua

K.H. Ali Syihabudin.

Sekretaris

H. Muhammad Natsir, BA

Anggota

Drs. H. Abdullah Usman Akiki

Drs. H.E. Jalaludin.

PENGURUS HARIAN

Ketua

Drs. M. Yaniyullah, M.Ag.

Sekreatris

Drs. Wawan Rodibillah

Wakil sekretaris

Iyus Yusuf

Bendahara

Asep Rahmat Abdullah, S.Ag

Wakil Bendahara

Adah Sa’adah

WAKIL KETUA I

BIDANG ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN

Drs. Ridwan Nugraha

BIRO HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA DAN STRUKTUR

Enong Aisyah, S.Pd.

BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT

Natsir Senjadiputra

BIRO HUBUNGAN LUAR NEGERI

Didah Holidah

BIRO HUBUNGAN KEANGGOTAAN

Lala Laela Beny

WAKIL KETUA II

BIDANG RISET DAN PENGEMBANGAN

Drs.H. Burhanudin Ali.

BIRO DATA DAN INFORMASI

Beny Bunyamin

BIRO ANALISIS DAN PERENCANAAN

Hj. Imas Masfu’ah

BIRO PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Hj. Neng Nia Samrotul Wahidah

BIRO MONITORING DAN EVALUASI

Drs. H. Saipul Ulum.

WAKIL KETUA III

BIDANG PEMBERDAYAAN EKONOMI

H. A. Bunyamin

BIRO KELAYAKAN USAHA

H. Aang Lukmanul Hakim

BIRO OPERASIONAL USAHA

Selamet Riyadi, SE.

BIRO KEUANGAN USAHA

Indra Firmansyah

BIRO PENGAWASAN USAHA

Dadan Busyral Karim

WAKIL KETUA IV

BIDANG SOSIAL DAN PEMBINAAN ALUMNI

Doedy Badrudin, S,Pd.

BIRO PEMBINAAN ALUMNI

Iman Hakim

BIRO SOSIAL KEMASYARAKATAN

Neneng Azmaliah,S..Pd.

BIRO PENGEMBANGAN LEMB PEND ALUMNI

Koko Abdul Bashir

BIRO DA’WAH DAN SYI’AR ISLAM

Hj. Imas Siti Saodah

Hj. Tien Sutinah

Pengurus MPC KAC Kabupaten Karawang


Pelantikan

23 Oktober 2008

DEWAN PENASEHAT

Ketua

KH. HASAN BASRI SYAFE’I.

Anggota

Drs. K.H. AJI MUBAROK.MM

EMAY AHMAD MAEHI, S.Ag.

H.E. MAHFUDDIN

K.H. AHMAD HIDAYAT.

Drs.H. ASEP NAZARUDDIN. MA.

Drs. H. ANWAR MUHAMMAD.

MUCHTAR SOMANTRI S.Ag.

H. AHMAD FAUZI RIDWAN, S.Ag

Drs. K.H. UBAIDILLAH

H. EDENG SUAEFI, S.Pdi.

PENGURUS HARIAN

Ketua

H. UJANG BADRUDDIN. S.Pdi.

Sekreatris

Rd. H. YADI A ROSYADI Amd.Graf

Wakil sekretaris

HERRY RIYANTO. S.Ag

Bendahara

Dra. UMULHAYA

Wakil Bendahara

H. ADE ZAILANI.

WAKIL KETUA I

BIDANG ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN

ASEP YA’KUB BAIHAQI. S.Ag.

BIRO HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA DAN STRUKTUR

BEBEN ZUBAIR. S.Ag

BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT

SALMAN ALFARISI

BIRO HUBUNGAN LUAR NEGERI

EUIS HASANAH.

BIRO HUBUNGAN KEANGGOTAAN

Dra. IIS ROFIAH

WAKIL KETUA II

BIDANG RISET DAN PENGEMBANGAN

A. HILMAN NAWAWI, S.Ag

BIRO DATA DAN INFORMASI

RITA SARI NURLITA, S.Pd

BIRO ANALISIS DAN PERENCANAAN

MAHFUDDIN, S.Ag

BIRO PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Drs. H. UCU AHMAD SYAEHU

BIRO MONITORING DAN EVALUASI

Dra. KARINI NINGRUM

WAKIL KETUA III

BIDANG PEMBERDAYAAN EKONOMI

UJANG YUSUF. S.Ag

BIRO KELAYAKAN USAHA

Drs. H.ASEP DADANG.K

BIRO OPERASIONAL USAHA

H.BURHANUDDIN, S.Ag

BIRO KEUANGAN USAHA

H. SUJANA

BIRO PENGAWASAN USAHA

Drs. UJANG SALIM TAUFIQ

WAKIL KETUA IV

BIDANG SOSIAL DAN PEMBINAAN ALUMNI

AHMAD SYAEFUL HUDA

BIRO PEMBINAAN ALUMNI

Dra. IIS ISTIQOMAH

BIRO SOSIAL KEMASYARAKATAN

KAMAL BADRUDIN

BIRO PENGEMBANGAN LEMB PEND ALUMNI

HILMI ZAIDAN,S.Pdi

BIRO DA’WAH DAN SYI’AR ISLAM

ANWAR NURSALIM.S.Pdi.